Roadshow Festival Film Kawal Harta Negara Jilid 2 Tahun 2018

Banda Aceh (28/04/2018) Setelah sukses menyelenggarakan Festifal Film Kawal Harta Negara (FFKHN) yang pertama pada Tahun 2017, BPK kembali menggelar roadshow FFKHN 2nd Tahun 2018. Kota Banda Aceh  menjadi kota pertama yang dikunjungan dalam rangkaian roadshow FFKHN 2nd ini. Kegiatan ini yang diadakan di gedung Garuda Theatre Aceh ini disambut antusias oleh masyarakat Aceh.

            Roadshow FFKHN di Banda Aceh  dibuka oleh Anggota V BPK, Isma Yatun. Turut hadir dalam acara tersebut Walikota Aceh, Aminullah Usman, Program Manager USAID-CEGAH, Ary Nugroho, Kepala Direktorat Konsultasi Hukum dan Kepaniteraan Kerugian Negara/Daerah BPK, Etty Herawati, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional, R. Yudi Ramdan, Kepala BPK Perwakilan Provinsi Aceh, Isman Rudy, Danial Rifki (sutradara film Haji Backpaker, La Tahzan, Air Mata Terakhir Bunda, Meet Me After Sunset), serta Dewi Layla Sari (communication expert of UN and co-founder NETCJ).

Dalam pidatonya, Ibu Isma Yatun menyampaikan terpilihnya Banda Aceh sebagai kota pertama dalam rangkaian Roadshow FFKHN ke-2 ini adalah sebuah penghargaan BPK terhadap arti strategis Aceh dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, yang ditunjukkan dengan betapa tingginya nilai kepedulian rakyat Aceh, kepada pembangunan karakter Bangsa melalui nilai-nilai moral, budaya, dan sejarah.

BPK berharap, Banda Aceh menjadi role model bagi kota-kota lain di Indonesia, yang dapat menjadikan media film sebagai media pembentuk gagasan, ide, dan pesan yang bermanfaat bagi pendidikan moral dan nilai yang luhur untuk masyarakat, khususnya mengenai arti penting mengawal harta Negara.

Kegiatan ini dihadiri oleh para siswa, mahasiswa dan masyarakat umum. Ada lebih dari 250 orang yang hadir.  Pada sesi pemaparan dan tanya jawab terlihat antusias peserta dalam kegiatan tersebut. Sambutan hangat dan semangat berkarya teman-teman di Aceh sungguh sangat berkesan. Semoga sharing ilmu dan pengalaman yang disampaikan  dapat bermanfaat, dan ditunggu karya terbaik dai masyarakat Aceh dalam festival film ini.