Kota Banda Aceh adalah ibukota Provinsi NAD. Dahulu kota ini bernama Kutaraja, kemudian sejak 28 Desember 1962 namanya diganti menjadi Banda Aceh. Sebagai pusat pemerintahan, Kota Banda Aceh yang telah berumur 803 tahun ini (berdasarkan Perda Aceh No.5/1988, tanggal 22 April 1205 ditetapkan sebagai hari jadi Kota Banda Aceh) menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Pada tanggal 26 Desember 2004, kota ini dilanda gelombang pasang tsunami yang menelan ratusan ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60% bangunan kota ini.
Wilayah Kota Banda Aceh terletak di ujung Barat Pulau Sumatra, memiliki tinggi daratan rata-rata 0,80 meter dari permukaan laut membentang di antara 05° 16’ 15’ – 05° 36’ 16” LU dan 95° 16’ 15”- 95° 22’ 35” BT. Di sebelah Utara, Kota Banda Aceh berbatasan dengan Selat Malaka, sedangkan disebelah Barat berbatasan dengan Samudra Indonesia dan di sebelah Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar. Kota Banda Aceh secara administratif terdiri dari 9 kecamatan dan 88 desa atau kelurahan. Luas wilayah kota Banda Aceh adalah 61,36 km², dengan jumlah penduduk (tahun 2006) sebanyak 214.850 jiwa, terdiri dari laki-laki 112.129 jiwa dan perempuan 102.721 jiwa. Letak wilayah yang strategis yang berhadapan dengan Selat Malaka merupakan potensi besar selain berbagai sumber daya alam baik flora dan fauna, pariwisata, pelabuhan penyeberangan dan perikanan untuk peningkatan perekonomian masyarakat.